Kamis, 29 Agustus 2013

02.21.07.19.59.
CARA PERNAFASAN
    

         Udara merupakan anugerah alam. Sejak lahir manusia langsung bernafas tanpa diajari, dan gerakannya dilakukan sesuai dengan udara yang dukeluarkan. Ketika menghembuskan nafas, berarti dalam kondisi aktif. Ketika nafas ditarik berarti sebaliknya dalam kondisi pasif.

         Sebaiknya pernafasan dilakukan perlahan-lahan tanpa tekanan psikis. Pernafasan yang memiliki keserasian antara jasmani dan rohani menjadi panjang dan perlahan.  Dalam upaya mencapai tujuan tertentu, kadang kala manusia sesaat menahan nafas. Dan ini hanya dilakukan menusia, bukan makhluk lain. Menahan nafas beberapa saat diperaktikkan juga dalam latihan senopati dalam rangka meningkatkan energi dan potensi diri. Cara pernafasan senopati disesuaikan dengan gerakkan yang kuat dan berotot untuk memasukkan udara dan energi ke dalam tubuh secara bersamaan, sehingga memiliki keterkaitan dengan alam semesta, sehingga mampu meningkatkan kwalitas kesehatan dan potensi diri secara optimal bahkan tanpa batas. 

         Berkat pernafasan yang dalam, kita menambah kadar oksigen dalam darah, yang berarti menambah energi kedalam tubuh dan mempertahankan tekat dan semangat yang kuat.  Sikap dasar dalam senopati, pertama sikap yang diambil harus benar ( tulang belakan sampai ke puncak kepala dalam posisi edial guna membangun peredaran energi yang optimal ), yang dilanjutkan dengan menarik nafas yang panjang dan dalam, untuk memperlancar peredaran darah. Dengan demikian kita dapat mengeluarkan tiga macam energi   yaitu chi  ( untuk mengetahui dan menyadari sesuatu ), jou untuk menyatu dengan sesuatu, dan i untuk merealisasikan sesuatu.

     Pernafasan yang terbaik adalah pernafasan fuki – siki ( memakai perut/pernafasan perut ).  Cara pernafasan ini dilakukan dengan menggerakkan diafragma secara vertikal. Sebenarnya, pernafasan ini berhubungan erat dengan kondisi dan fungsi mental. Pengaturan pernafasan berarti pengatuean keseimbangan antara jasmani dan rohai.

         Pernafasan dapat diatur dalam dua cara, yaitu yang dalam dan panjang, serta yang dangkal dan pendek. Cara pertama membantu vennous blood di jantung cepat kembali ke jantung, sebaliknya arterial blood di jantung cepat mengalir ke otak.  Hasilnya, otak berfungsi dengan lebih baik, kondisi menjadi stabil, dan organ tubuh berfungsi dengan lebih baik pula, sehingga kondisi tubuh akan lebih prima dalam segala hal.

Cara pernafasan yang baik :

 -      Berusaha memasukkan dan mengeluarkan ki dari puncak kepala dengan
        meluruskan leher.

 

-      Meletakkan tangan dileher yang diluruskan sambil merilekskan lengan dan belakang.

 

-      Merilekskan punggung.

 

-      Meluruskan tulang tungging dan tulang belakang.

 

-      Menjaga siku di posisi bawah.

 

-      Menggunakan i dan ki (qi) tanpa memerlukan kekuatan.

 

-      Menyerasikan bagian atas dan bagian bawah kaki.

 

-      Mencari kestabilan dalam serangkaian gerakkan.

 

-      Menyeimbangkan fungsi jasmani dan rohani secara bersamaan.

 


Pernafasan Zen dan Yoga

        Dalam budo Jepang, daya konsentrasi ditingkatkan dengan memanfaatkan pernafasan zen. Frekkuensi pernafasan zen biasanya rata-rata 15-17 kali tiap menit, latihan budo hanya 4-5 kali setiap menit, sedangkan senopati hanya 1 – 2 kali per menit. Ketika bernafas ala zen, kita membayangkan seolah-olah menarik nafas sampai puncak kepala, kemudian menurunkan melalui punggung sampai lutut. Selanjutnya, kita menarik nafas dari lutut sampai puncak kepala melalui punggung.

        Untuk pernafasan ala yoga, terlebih dahulu kita membentuk segitiga dengan jari kedua belah tangan. Selanjutnya mengeluarkan nafas tiga kali, kemudian mengambil udara melalui hidung. Pada awalnya, mengeluarkan nafas selama delapan detik, selanjutnya diusahakan makin lama makin panjang.  Ketenangan hati dapat dicapai dengan melakukan pernafasan secara teratur. Jangan tegang. Ketika menghembuskan nafas, sebaiknya kita berusahan menurunkan tekanan udara di dalam tubuh , dan mengosongkan pikiran dengan memusatkan perhatian pada satu titik dalam kondisi duduk.

       Yang penting dalam yoga adalah penyatuan teknik dalam pernafasan. Pernafasan juga dilakukan secara fiku-siki .  dalam pernafasan ini, nafas dipusatkan pada tanden, sehingga otot dan tulang dapat diperkokoh. Teknik ini berasal dari Cina.     Pernafasan tanden dapat memperkuat jantung. Tetapi, juga memberikan beban pada jantung, lebih baik dilakukan secara perlahan-lahan. Secara sederhana, dalam praktik pernafasan tanden, dilakukan dengan menarik nafas sedalam-dalamya sehingga perut menjadi besar. Kemudian mengeluarkan udara secara perlahan lahan dan sedikit demi-sedikit dalam tempo yang agak panjang. Untuk meningkatkan daya konsentrasi, kita berhenti bernafas setelah mengeluarkan udara, bukan setelah menarik udara. Karena kita tidak dapat berkonsentrasi penuh jika masih ada udara di dalam paru-paru.

       Selain pernafasan zen, yoga dan tanden, terdapat juga cara pernafasan Buddhisme, yang disebut qiqong. Qiqong ini mempunyai dua cara, yaitu qiqong stabil seperti meditasi zen dan qiqong dinamis seperti kungfu Shaolin. Di samping itu, ada teknik pernafasan yang dipusatkan pada tumit kaki. Tujuannya agar tidak takut saat menghadapi lawan.

-      HAKIKAT KUSHIN-RYU KARATE-DO oleh Horyu Matsuxaki hal. 36-41.

 

Perlu belajar bernafas dengan baik dan benar ?

Bagi banyak orang, mungkin ajakan untuk belajar belajar bernafas adalah sesuatu yang aneh. Bukankah kita bernafas setiap saat ?  Bukankah bernafas adalah sebuah proses otomatis oleh tubuh kita ? Apabila kita tidak bernafas, kita tidak akan dapat hidup bukan ?  Dan kita hidup. Jadi, untuk apa kita belajar benafas ? 

Tetapi, apabila kita membaca paragrap-paragrap sebelum ini, kita akan tahu  jawabannya. 

Bahwa kebanyakan dari kita hanya bernafas 1/6 ( 600 sentimeter kubik udara ) dari kapasitas sesungguhnya ( 3.800 sentimeter kubik udara / bernafas dengan dalam dan benar ).

Jadi kita harus belajar untuk meningkatkan kapasitas udara yang masuk dan keluar saat kita bernafas. Bernafas dengan Benar, tidak saja kita memberikan kesempatan pada cakra-cakra kita untuk dapat menarik dan mengeluarkan energi dengan sebaik-baiknya, tetapi kita juga dapat menarik oksigen dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan yang ideal/prima dan mengeluarkan karbon dioksida sisa pembakaran dari tubuh dengan lebih baik.  

Bernafas dengan Benar

Dibawah ini, kita akan belajar salah satu teknik pernafasan yang panjang, dalam, kuat  dan berotot dalaam rangka membangkitkan Potensi Diri.
 
 
pernafasan....... Senopati..............

 

0 komentar:

Posting Komentar

BTemplates.com

Diberdayakan oleh Blogger.

Translate

Penelusuran

Popular Posts